sumber gambar |
Hei, kau yang merengut, memasang
muka kusut saban hari. Kukira sudah saatnya melepaskan satu dua beban yang
menggantung selama ini. Jangan sampai
kau memasuki Ramadhan yang sekejap lagi tiba dengan wajah berlipat seperti ini.
Ra’jab sudah berbilang hari
munculnya dan aku tahu di antara sekat hatimu yang kian berkerak akibat dosa
yang terus mengalir, sementara pengikisnya berupa amal kebaikan sangat sedikit
yang kau lakonkan, kau merasa tak layak memasuki gerbang cahaya itu. Kau dengan
segala kesalahan yang sampai detik ini masih kau gotong, merasa pintu itu
terlalu mulia untuk kau masuki. Mengingat dosa-dosa menahun , pun bulanan
bahkan harian yang masih kau tindak-tandukan dengan begitu gemilang.