Minggu, 04 Mei 2014

Ketika Ramadhan kian merapat

sumber gambar
Hei, kau yang merengut, memasang muka kusut saban hari. Kukira sudah saatnya melepaskan satu dua beban yang menggantung selama ini.  Jangan sampai kau memasuki Ramadhan yang sekejap lagi tiba dengan wajah berlipat seperti ini.

Ra’jab sudah berbilang hari munculnya dan aku tahu di antara sekat hatimu yang kian berkerak akibat dosa yang terus mengalir, sementara pengikisnya berupa amal kebaikan sangat sedikit yang kau lakonkan, kau merasa tak layak memasuki gerbang cahaya itu. Kau dengan segala kesalahan yang sampai detik ini masih kau gotong, merasa pintu itu terlalu mulia untuk kau masuki. Mengingat dosa-dosa menahun , pun bulanan bahkan harian yang masih kau tindak-tandukan dengan begitu gemilang. 

Sabtu, 03 Mei 2014

menulis itu gampang (Self reminder)

Tercatat terakhir kali saya menulis dengan serius pada tahun 2012. Merampungkan dua fiksi panjang namun secara keseluruhan tidak bisa dikatakan rampung. Seluruh ide utama sudah tertuang, tetapi blokade itu seakan hadir tepat ketika saya ingin mengirim ke beberapa penerbit yang sudah saya list sejak lama. Satu berhasil meluncur dua kali, sementara naskah panjang lainnya masih belum berhasil menembus blokade bernama diattach file-kan ke email.
Menulis itu gampang-gampang susah. Gampangnya kalau kita bisa memposisikan diri sebagai penulis tanpa beban. Melepaskan ide yang menggantung di kepala, tanpa peduli apakah nantinya ide yang kita tuliskan akan layak dibaca, menarik dan bahkan dalam skala lebih jauh: layak diterbitkan oleh penerbit mayor.