Selasa, 01 Januari 2013

Hari baru 2013

Hari ini tahun baru masehi, angka tahun yang berbeda muncul lagi. Semangat melemparkan berbagai resolusi ke setiap ruangan kembali hadir. HAri ini, hari baru muncul kembali, disambut bulir-bulir dari langit yang jatuh pelan-pelan, lalu menukik tajam menghujam bumi sejak dini hari. Mulanya kukira, tak akan ada dentuman layaknya tahun baru yang sudah-sudah di kota ini, kota Langsa yang  beberapa waktu lalu berganti pemimpin. Desus yang terdengar tak boleh ada dentuman apapun di malam tahun baru. Lapangan merdeka disisir bersih, tak boleh ada pedagang layaknya malam-malam biasa, berjualan di pinggir trotoar. Saban malam, ramai pedagang makanan atau pun pernak -pernik kecil berjualan di sepetakan lapangan merdeka. Lapangan utama di kota langsa yang lokasinya bersebelahan dengan monumen bambu runcing (kalau saya boleh menyebutnya monumen). Ramai pula oleh pengunjung yang sekedar mengisi perut.

LApangan ini biasanya setiap tahun baru, ramai berkumpul massa, -yang entah apa agamanya- menikmati, menanti momen pergantian tahun dengan cara yang belum pernah saya dengar diajarkan oleh guru-guru mengaji saya sejak kecil. biasanya pedagang terompet akan berebut lapak sejak senja ataupun satu hari sebelum tahun baru hadir. Namun, gagas peraturan telah tersebar kabarnya, larangan tetap larangan. Melanggar berarti mencari pasal. Seorang penjual terompet, kabar ini saya dengar dari anak tetangga yang semalam mondar-mandir ke lapangan, ditangkap oleh petugas. Sementara, di lapangan tak ada hentak-hentak suara tak sedap, program utama semalam adalah zikir bersama.

Aku sungguh menikmati, nuansa yang berbeda. Mulanya demikian, tak ada suara terompet dari anak-anak di sekeliling rumah, tak ada petasan atau pun kembang api. memang tak ada hal istimewa yang ditunggu, apalagi menunggu telinga bergetar hebat. Tengah malam pun datang, suara-suara tak sedap itu muncul, Menyebalkan.!



Berbicara tentang tahun baru, resolusi baru pun akan muncul. meneruskan sisa resolusi tahun lalu, merevisinya atau menggantinya dengan hal baru yang ingin dicapai adalah hal yang lazim dilakukan oleh orang-orang yang tak ingin membiarkan hidupnya mengalir begitu saja, menjadi begitu-begitu saja tanpa peningkatan atau perubahan. 


Semestinya, tak perlu menunggu awal tahun masehi, tahun baru hijriah lebih layak dijadikan momentum perubahan, baik perihal akhirat atau dunia. Yes, karena hidup bukan hanya sekedar hidup. Prioritaskan akhirat, masa depan, dan masa kini. 

yuk, kita canangkan target-target.

Akhirat
setiap muslim akan menuju ke sana. (insyaAllah). Jadi bekal dan target perbaikan harus diutamakan.
Misalkan saja, kemarin saya shalat dhuha cuma 4 rakaat,sesekali 8 dan 12. maka tahun ini saya akan meningkatkan menjadi 8 rakaat setiap harinya. (ini cuma permisalan, yang tertarik mencetus target sendiri, tak ada masalah). Sedekah biasanya sekian persen dari penghasilan maka tahun ini, harus double.
Nolong orang biasanya sehari sekali, maka didoubelin juga

Masa depan
Misalkan anda adalah seorang pengejar mimpi, bermimpi kuliah ke belanda, maka canangkan sehari berapa kosakata belanda dan tentu saja bahasa inggris yang ingin anda hafal. atau mungkin yang ingin menjadi seorang penulis, berapa halaman sehari yang akan ditulis. Atau bermimpi menjadi seorang pebisnis, berapa tabungan investasi yang akan anda sisipkan setiap bulannya

Masa kini
Kalau saya mendefinisikan : hal apa yang akan anda kerjakan hari ini di luar target besar untuk akhirat dan masa depan. atau anggap saja seperti mengatur keuangan, :

Akhirat : perkara sedekah, infaq atau zakat yang dikeluarkan, Masa depan : perkara tabungan untuk hidup yang lebih baik, MAsa kini : kepentingan yang harus dipenuhi dengan standar tidak boros dan kikir.


ini postingan entah dibawa kemana temanya.. :D
hanya sedang ingin mengisi blog saja, sambil ngedit gambar-gambar dan tulisan buat ditempel di dinding
RESOLUSI 2013

Sudut kota langsa, 1 januari 2013

0 komentar:

Posting Komentar